i Love Tapak Tuan
Rabu, 23 Mei 2012
Minggu, 29 Januari 2012
Nelayan Simeulue Gelar Kenduri Laot
Sinabang | Harian Aceh – Ratusan nelayan dan pedagang ikan
dari delapan kecamatan di Kabupaten Simeulue, Rabu (12/1), menggelar
acara kenduri laot di Pelabuhan Pendaratan Ikan Pasar Inpres Kota
Sinabang.
Pada acara itu lambaga Panglima Laot Lhok Sinabang menyerahkan sejumlah paket santunan terhadap 50 orang anak nelayan kurang mampu dan kaum duafa. Bantuan tersebut diserahkan Bupati Drs Darmili.
Menurut, Riswan Panter, Panglima Laot Kabupaten Simeulue, kenduri
laot perdana tersebut dilakukan untuk menjalin ikatan bathin dan
persatuan yang kokoh sesama nelayan, dan memelihara sumber daya alam
yang ada serta adat istiadat laot. “Lembaga panglima laot Kabupaten
Simeulue, hingga saat ini belum memiliki kantor administrasi yang
permanen untuk melayani lebih dari tiga ribu nelayan dan pedagang ikan
yang tersebar di delapan kecamatan yang ada,” jelasnya.
Dalam waktu dekat Lembaga Panglima Laot, akan menggelar duek pakat,
untuk menyusun rencana program dan rekomendasi serta meminta supaya
kenduri laot ini menjadi agenda tahunan yang memiliki legalitas dari
pemerintah.
“Kita sangat sayangkan struktur lembaga adat laot, sampai saat ini
hanya jalan di tempat, termasuk juga kantor Panglima Laot Kabupaten
Simeulue, yang masih numpang, padahal ribuan nelayan dan pedagang ingin
selalu berkoordinasi,” kata Asrial Dani D, Nelayan warga Kota
Sinabang.(ahm)
Pemerintah Diminta Bangun Jalan ke Bulohseuma
Tapaktuan | Harian Aceh - Pemerintah Aceh diminta untuk
membangun jalan tembus mulai dari Keude Trumon dsampai ke Bulohseuma.
Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi B DPRK Aceh Selatan, Azmi SH,
Sabtu (21/1).
Ia juga mengharap kepada masyarakat
setempat untuk menagih janji pemerintah terkait pembangunan jalan ke
daerah terpencil tersebut. “Kita harus aktif menagih janji Pemprov untuk
menyelesaikan ruas jalan itu tahun 2011,” katanya.
Menurut Azmir, janji penyelesaian ruas jalan Kedai Trumon-Bulohseuma pernah dilontarkan Ir Muhyan Yunan saat masih menjabat Kadis Bina Marga Dan Cipta Karya Aceh, pada April 2011 dalam sebuah pertemuan di Jakarta yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak Kementerian Kehutanan.
Menurut Azmir, janji penyelesaian ruas jalan Kedai Trumon-Bulohseuma pernah dilontarkan Ir Muhyan Yunan saat masih menjabat Kadis Bina Marga Dan Cipta Karya Aceh, pada April 2011 dalam sebuah pertemuan di Jakarta yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak Kementerian Kehutanan.
Ia yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengutip janji Muhyan
Yunan, dikatakan, Pemprov akan membangun tuntas ruas jalan Kedai
Trumon-Bulohseuma dan berlanjut hingga ke Kuala Baru di Kabupaten Aceh
Singkil dengan lebar 12 meter. “Pada saat pertemuan tersebut, etape jalan Kedai Trumon-Tepien Tinggi sudah rampung dengan pengerasan,tetapi beberapa jembatan belum selesai dibangun,” terangnya.
Untuk selanjutnya, ruas jalan yang
tersisa belum dibangun adalah etape Tepien Tinggi-Bulohseuma, sekitar
16 km dari total sekitar 34 km panjang ruas Kedai Trumon-Bulohseuma. Ini
akan diselesaikan pada 2011. Kenyataannya, dana yang turun hanya Rp3,4 milyar untuk pembangunan sepanjang 5 km.
Lebih mencengangkan lagi, dari target 5 km itu, ternyata hanya 2 km yang dikerjakan. “Inilah yang kita maksud, Pemkab Aceh Selatan hendaknya pro aktif menagih kembali ke pihak Provinsi,” tandas Azmir.
Lebih mencengangkan lagi, dari target 5 km itu, ternyata hanya 2 km yang dikerjakan. “Inilah yang kita maksud, Pemkab Aceh Selatan hendaknya pro aktif menagih kembali ke pihak Provinsi,” tandas Azmir.
Selain itu, tambah mantan wartawan ini, janji pembangunan ruas jalan
di kawasan pesisir Trumon hingga pesisir Kabupaten Aceh Singkil melalui
dana APBN pernah juga dilontarkan Gubernur Irwandi Yusuf saat melakukan
kunjungan kerja beberapa waktu lalu ke Aceh Singkil.
Sebagaimana keterangan tokoh masyarakat Aceh Singkil. Disamping itu, pinta Azmir, pihak eksekutif Aceh Selatan ketika membuat hubungan dengan pemerintah Aceh menyangkut hal ini tidak meninggalkan Legeslatif sebagai mitra pemerintahan, sehingga jalur kordinasi berkesinambungan.
Keberadaan Bulohseuma yang termasuk dalam wilayah pemerintahan Kabupten Aceh Selatan menurut sejarah, tidak memiliki ruas jalan penghubung melalui darat, membuat kemukiman yang terdiri dari tiga gampong dengan penduduk sekitar 800 jiwa itu terisolasi dari dunia luar. Permohonan demi permohonan telah diajukan dengan berbagai bentuk namun terkesan tidak digubris. Malah warga pernah mengancam tidak ikut serta Pemilu pada Pilkada beberapa tahun lalu.
Sebagaimana keterangan tokoh masyarakat Aceh Singkil. Disamping itu, pinta Azmir, pihak eksekutif Aceh Selatan ketika membuat hubungan dengan pemerintah Aceh menyangkut hal ini tidak meninggalkan Legeslatif sebagai mitra pemerintahan, sehingga jalur kordinasi berkesinambungan.
Keberadaan Bulohseuma yang termasuk dalam wilayah pemerintahan Kabupten Aceh Selatan menurut sejarah, tidak memiliki ruas jalan penghubung melalui darat, membuat kemukiman yang terdiri dari tiga gampong dengan penduduk sekitar 800 jiwa itu terisolasi dari dunia luar. Permohonan demi permohonan telah diajukan dengan berbagai bentuk namun terkesan tidak digubris. Malah warga pernah mengancam tidak ikut serta Pemilu pada Pilkada beberapa tahun lalu.
Terakhir, kekesalan warga mencapai puncaknya yang diungkapkan dengan mengembalikan seluruh Kartu Tanda Penduduk (KTP) berikut stempel tiga gampong dan stempel Kemukiman dan menyatakan akan bergabung dengan Pemerintahan kota Subulussalam.(cia)
RSU YA Kerjasama dengan FK Unsyiah
Tapaktuan | Harian Aceh – Untuk memenuhi kebutuhan dokter
spesialis, Rumah Sakit Umum Dr H Yulididn Away (RSU-YA) Tapaktuan
Kabupten Aceh Selatan, mengikat kerjasama dengan Fakultas Kedokteran
(FK) Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh.
Hal tersebut ditandai dengan penanda-tanganan piagam kerjasama antara
Direktur RSUD Dr H Yuliddin Away Tapaktuan dr Akmal Jawardi dengan
Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah dr Syahrul yang disaksikan Bupati Aceh
Selatan, Husin Yusuf di ruang pertemuan Gedung FK Unsyiah Darussalam
Banda Aceh, Selasa, (24/01).
“Kerjasama tersebut meliputi bidang pendidikan, bidang pengabdian
masyarakat dan bidang penelitian bagi civitas akademika FK
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh di Rumah Sakit kita ini,” kata Akmal Jawardi
kepada Harian Aceh, Rabu (25/1).
Menurut dia, realisasi kerjasama ini nantinya, FK Unsyiah akan
menjadikan RSUD Dr. H. Yuliddin Away sebagai rumah sakit jejaring dengan
menempatkan mahasiswa Kepanitraan Klinik Senior (KKS) dan dokter
residen senior yang sedang dalam masa pendidikan spesialisasi di FK
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh. Sedangkan bagi pihak FK
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh mendapat dukungan dalam percepatan proses pendidikan dokter dan dokter spesialis.
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh mendapat dukungan dalam percepatan proses pendidikan dokter dan dokter spesialis.
Sementara itu Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf memberikan apresiasi
terhadap FK Unsyiah yang telah mempercayakan RSUD Dr H Yuliddin Away
Tapaktuan menjadi bagian dari jejaring pendidikan dokter FK
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh.
Menurut Husin, fasilitas RSU Dr Yuliddin Away telah memadai dan akan
terus dilengkapi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada.
“Karenanya, dengan penandatangan kerjasama ini, RSU YA memperoleh
penempatan calon tenaga dokter dan dokter spesialis, maka hal ini akan
dapat memenuhi kebutuhan standar pelayanan kesehatan seperti yang
diharapkan masyarakat Aceh Selatan khususnya,” jelasnya.(cia)
Sabtu, 28 Januari 2012
KM Trumon Terbengkalai
Tapaktuan | Harian Aceh – Kapal Motor (KM) Trumon bantuan Pemerintah Aceh melalui dana BRR tahun 2007,
kini terbengkalai di Pelabuhan penyeberangan ferry Labuhanhaji,
Kabupaten Aceh Selatan dengan kondisi rusak akibat karam beberapa waktu
lalu.
Kapal dengan harga satu miliyar lebih itu, belum memberikan manfaat apa-apa bagi masyarakat setempat. Sebaliknya membuat resah nelayan di lokasi tambat boat nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pasar lama Labuhanhaji. Selain merusak pemandangan, kapal yang telah parkir tahunan di PPI itu menghambat boat nelayan yang akan bersandar untuk bongkar hasil tangkapan.
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Kominfo Kabupaten Aceh Selatan, Drs Tio Achriyat menjelaskan program pembuatan kapal itu semasa dirinya belum menjadi kepala dinas. “KM Trumon dengan bukaan 2,7 dan panjang 13 meter tersebut, sedianya diperuntukkan sebagai sarana transportasi masyarakat dari dan ke kedai Trumon –Bulohseuma yang pada waktu itu belum ada kapal khusus angkut barang dan penumpang,” jelasnya.
Namun menurutnya, kapal tersebut tidak dapat dioperasikan sesuai peruntukan sebab lambung kapal sangat lancip, sehingga tidak dapat memasuki muara Bulohseuma dan muara Keude Trumon yang relatif dangkal.
Karenanya, KM Trumon akan dialih fungsi menjadi kapal pengawal laut karena memiliki kecepatan 12 knot/jam. Tetapi karena biaya operasional tidak tersedia maka kapal yang ditambat di PPI labuhanhaji, akhirnya bocor kemudian karam.
“Karamnya kapal tersebut membuktikan bahwa bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal kurang baik dan kapasitas kekuatan mesin tidak sebanding dengan daya tahan bodi kapal yang mengakibatkan timbulnya getaran yang sangat tinggi ketika belayar,” lanjutnya.
Apalagi, lanjut Tio biaya untuk perawatan kapal itu selama diparkir tidak memadai. Kendatipun demikian, mesin KM Trumon bermerk Volvo itu, kini diamankan di kantor Dishubtelkominfo. Tio hanya tersenyum saat ditanya apakah KM Trumon korban program asal.
Sementara itu, Zasrial, 41 warga Tapaktuan mengatakan jika KM Trumon dalam kondisi baik, pasti dapat dimanfaatkan untuk penyeberangan orang dan barang dari Labuhanhaji ke Sinabang mengisi kekosongan kapal ferry.(cia)
Kapal dengan harga satu miliyar lebih itu, belum memberikan manfaat apa-apa bagi masyarakat setempat. Sebaliknya membuat resah nelayan di lokasi tambat boat nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pasar lama Labuhanhaji. Selain merusak pemandangan, kapal yang telah parkir tahunan di PPI itu menghambat boat nelayan yang akan bersandar untuk bongkar hasil tangkapan.
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Kominfo Kabupaten Aceh Selatan, Drs Tio Achriyat menjelaskan program pembuatan kapal itu semasa dirinya belum menjadi kepala dinas. “KM Trumon dengan bukaan 2,7 dan panjang 13 meter tersebut, sedianya diperuntukkan sebagai sarana transportasi masyarakat dari dan ke kedai Trumon –Bulohseuma yang pada waktu itu belum ada kapal khusus angkut barang dan penumpang,” jelasnya.
Namun menurutnya, kapal tersebut tidak dapat dioperasikan sesuai peruntukan sebab lambung kapal sangat lancip, sehingga tidak dapat memasuki muara Bulohseuma dan muara Keude Trumon yang relatif dangkal.
Karenanya, KM Trumon akan dialih fungsi menjadi kapal pengawal laut karena memiliki kecepatan 12 knot/jam. Tetapi karena biaya operasional tidak tersedia maka kapal yang ditambat di PPI labuhanhaji, akhirnya bocor kemudian karam.
“Karamnya kapal tersebut membuktikan bahwa bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal kurang baik dan kapasitas kekuatan mesin tidak sebanding dengan daya tahan bodi kapal yang mengakibatkan timbulnya getaran yang sangat tinggi ketika belayar,” lanjutnya.
Apalagi, lanjut Tio biaya untuk perawatan kapal itu selama diparkir tidak memadai. Kendatipun demikian, mesin KM Trumon bermerk Volvo itu, kini diamankan di kantor Dishubtelkominfo. Tio hanya tersenyum saat ditanya apakah KM Trumon korban program asal.
Sementara itu, Zasrial, 41 warga Tapaktuan mengatakan jika KM Trumon dalam kondisi baik, pasti dapat dimanfaatkan untuk penyeberangan orang dan barang dari Labuhanhaji ke Sinabang mengisi kekosongan kapal ferry.(cia)
Siswa SDN 09 Tapaktuan Ikuti Simulasi Gempa
Tapaktuan | Harian Aceh – Ratusan siswa SDN 09 Tapaktuan
berebutan turun dari lantai II gedung sekolah itu guna mencari tempat
aman saat simulasi gempa, Jumat (27/1). Beberapa siswa sekolah mengalami
“luka” serius.
Para siswa kelas II hingga kelas VI disekolah itu kemudian berkumpul di tempat yang lapang dan didampingi para guru untuk menenangkan situasi. Rekan mereka yang “luka” mendapat pertolongan dari tim medis bentukan sekolah.
Tiba-tiba serine pertanda Tsunami berbunyi dan para siswa yang tadi telah berkumpul, berhamburan dan berebut mencari tempat yang tinggi dan kembali menaiki tangga sekolah sambil berteriak histeris.
Kisah tersebut merupakan puncak acara implementasi dari kegiatan sebelumnya, yaitu pemberian materi mengenai pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami kepada para guru, masyarakat yang diwakili komite sekolah agar memahami tupoksi bila terjadi bencana.
Muflizar Fasilisator Dinas Pendidikan Aceh menjelaskan, simulasi bencana ini guna melatih siswa siaga dan siap saat menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi, sekaligus memberi bekal bagi anak-anak, agar mereka tidak takut atau cemas saat menghadapi bencana alam.(cia)
Para siswa kelas II hingga kelas VI disekolah itu kemudian berkumpul di tempat yang lapang dan didampingi para guru untuk menenangkan situasi. Rekan mereka yang “luka” mendapat pertolongan dari tim medis bentukan sekolah.
Tiba-tiba serine pertanda Tsunami berbunyi dan para siswa yang tadi telah berkumpul, berhamburan dan berebut mencari tempat yang tinggi dan kembali menaiki tangga sekolah sambil berteriak histeris.
Kisah tersebut merupakan puncak acara implementasi dari kegiatan sebelumnya, yaitu pemberian materi mengenai pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami kepada para guru, masyarakat yang diwakili komite sekolah agar memahami tupoksi bila terjadi bencana.
Muflizar Fasilisator Dinas Pendidikan Aceh menjelaskan, simulasi bencana ini guna melatih siswa siaga dan siap saat menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi, sekaligus memberi bekal bagi anak-anak, agar mereka tidak takut atau cemas saat menghadapi bencana alam.(cia)
Langganan:
Postingan (Atom)