Pada acara itu lambaga Panglima Laot Lhok Sinabang menyerahkan sejumlah paket santunan terhadap 50 orang anak nelayan kurang mampu dan kaum duafa. Bantuan tersebut diserahkan Bupati Drs Darmili.
Menurut, Riswan Panter, Panglima Laot Kabupaten Simeulue, kenduri
laot perdana tersebut dilakukan untuk menjalin ikatan bathin dan
persatuan yang kokoh sesama nelayan, dan memelihara sumber daya alam
yang ada serta adat istiadat laot. “Lembaga panglima laot Kabupaten
Simeulue, hingga saat ini belum memiliki kantor administrasi yang
permanen untuk melayani lebih dari tiga ribu nelayan dan pedagang ikan
yang tersebar di delapan kecamatan yang ada,” jelasnya.
Dalam waktu dekat Lembaga Panglima Laot, akan menggelar duek pakat,
untuk menyusun rencana program dan rekomendasi serta meminta supaya
kenduri laot ini menjadi agenda tahunan yang memiliki legalitas dari
pemerintah.
“Kita sangat sayangkan struktur lembaga adat laot, sampai saat ini
hanya jalan di tempat, termasuk juga kantor Panglima Laot Kabupaten
Simeulue, yang masih numpang, padahal ribuan nelayan dan pedagang ingin
selalu berkoordinasi,” kata Asrial Dani D, Nelayan warga Kota
Sinabang.(ahm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar