Minggu, 29 Januari 2012

Nelayan Simeulue Gelar Kenduri Laot

Sinabang | Harian Aceh – Ratusan nelayan dan pedagang ikan dari delapan kecamatan di Kabupaten Simeulue, Rabu (12/1), menggelar acara kenduri laot di Pelabuhan Pendaratan Ikan Pasar Inpres Kota Sinabang.


Pada acara itu lambaga Panglima Laot Lhok Sinabang menyerahkan sejumlah paket santunan terhadap 50 orang anak nelayan kurang mampu dan kaum duafa. Bantuan tersebut diserahkan Bupati Drs Darmili.
Menurut, Riswan Panter, Panglima Laot Kabupaten Simeulue, kenduri laot perdana tersebut dilakukan untuk menjalin ikatan bathin dan persatuan yang kokoh sesama nelayan, dan memelihara sumber daya alam yang ada serta adat istiadat laot. “Lembaga panglima laot Kabupaten Simeulue, hingga saat ini belum memiliki kantor administrasi yang permanen untuk melayani lebih dari tiga ribu nelayan dan pedagang ikan yang tersebar di delapan kecamatan yang ada,” jelasnya.
Dalam waktu dekat Lembaga Panglima Laot, akan menggelar duek pakat, untuk menyusun rencana program dan rekomendasi serta meminta supaya kenduri laot ini menjadi agenda tahunan yang memiliki legalitas dari pemerintah.
“Kita sangat sayangkan struktur lembaga adat laot, sampai saat ini hanya jalan di tempat, termasuk juga kantor Panglima Laot Kabupaten Simeulue, yang masih numpang, padahal ribuan nelayan dan pedagang ingin selalu berkoordinasi,” kata Asrial Dani D, Nelayan warga Kota Sinabang.(ahm)

Pemerintah Diminta Bangun Jalan ke Bulohseuma

Tapaktuan | Harian Aceh - Pemerintah Aceh diminta untuk membangun jalan tembus mulai dari Keude Trumon dsampai ke Bulohseuma. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi B DPRK Aceh Selatan, Azmi SH, Sabtu (21/1).

Ia juga mengharap kepada masyarakat setempat untuk menagih janji pemerintah terkait pembangunan jalan ke daerah terpencil tersebut. “Kita harus aktif menagih janji Pemprov untuk menyelesaikan ruas jalan itu tahun 2011,” katanya.
Menurut Azmir, janji penyelesaian ruas jalan Kedai Trumon-Bulohseuma pernah dilontarkan Ir Muhyan Yunan saat masih menjabat Kadis Bina Marga Dan Cipta Karya Aceh, pada April 2011 dalam sebuah pertemuan di Jakarta yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak Kementerian Kehutanan.
Ia yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengutip janji Muhyan Yunan, dikatakan, Pemprov akan membangun tuntas ruas jalan Kedai Trumon-Bulohseuma dan berlanjut hingga ke Kuala Baru di Kabupaten Aceh Singkil dengan lebar 12 meter. “Pada saat pertemuan tersebut, etape jalan Kedai Trumon-Tepien Tinggi sudah rampung dengan pengerasan,tetapi beberapa jembatan belum selesai dibangun,” terangnya.
Untuk selanjutnya, ruas jalan yang tersisa belum dibangun adalah etape Tepien Tinggi-Bulohseuma, sekitar 16 km dari total sekitar 34 km panjang ruas Kedai Trumon-Bulohseuma. Ini akan diselesaikan pada 2011. Kenyataannya, dana yang turun hanya Rp3,4 milyar untuk pembangunan sepanjang 5 km.
Lebih mencengangkan lagi, dari target 5 km itu, ternyata hanya 2 km yang dikerjakan. “Inilah yang kita maksud, Pemkab Aceh Selatan hendaknya pro aktif menagih kembali ke pihak Provinsi,” tandas Azmir.
Selain itu, tambah mantan wartawan ini, janji pembangunan ruas jalan di kawasan pesisir Trumon hingga pesisir Kabupaten Aceh Singkil melalui dana APBN pernah juga dilontarkan Gubernur Irwandi Yusuf saat melakukan kunjungan kerja beberapa waktu lalu ke Aceh Singkil.
Sebagaimana keterangan tokoh masyarakat Aceh Singkil. Disamping itu, pinta Azmir, pihak eksekutif Aceh Selatan ketika membuat hubungan dengan pemerintah Aceh menyangkut hal ini tidak meninggalkan Legeslatif sebagai mitra pemerintahan, sehingga jalur kordinasi berkesinambungan.
Keberadaan Bulohseuma yang termasuk dalam wilayah pemerintahan Kabupten Aceh Selatan menurut sejarah, tidak memiliki ruas jalan penghubung melalui darat, membuat kemukiman yang terdiri dari tiga gampong dengan penduduk sekitar 800 jiwa itu terisolasi dari dunia luar. Permohonan demi permohonan telah diajukan dengan berbagai bentuk namun terkesan tidak digubris. Malah warga pernah mengancam tidak ikut serta Pemilu pada Pilkada beberapa tahun lalu.
Terakhir, kekesalan warga mencapai puncaknya yang diungkapkan dengan mengembalikan seluruh Kartu Tanda Penduduk (KTP) berikut stempel tiga gampong dan stempel Kemukiman dan menyatakan akan bergabung dengan Pemerintahan kota Subulussalam.(cia)

RSU YA Kerjasama dengan FK Unsyiah

Tapaktuan | Harian Aceh – Untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis, Rumah Sakit Umum Dr H Yulididn Away (RSU-YA) Tapaktuan Kabupten Aceh Selatan, mengikat kerjasama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh.

Hal tersebut ditandai dengan penanda-tanganan piagam kerjasama antara Direktur RSUD Dr H Yuliddin Away Tapaktuan dr Akmal Jawardi dengan Dekan Fakultas Kedokteran Unsyiah dr Syahrul yang disaksikan Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf di ruang pertemuan Gedung FK Unsyiah Darussalam Banda Aceh, Selasa, (24/01).
“Kerjasama tersebut meliputi bidang pendidikan, bidang pengabdian masyarakat dan bidang penelitian bagi civitas akademika FK Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh di Rumah Sakit kita ini,” kata Akmal Jawardi kepada Harian Aceh, Rabu (25/1).
Menurut dia, realisasi kerjasama ini nantinya, FK Unsyiah akan menjadikan RSUD Dr. H. Yuliddin Away sebagai rumah sakit jejaring dengan menempatkan mahasiswa Kepanitraan Klinik Senior (KKS) dan dokter residen senior yang sedang dalam masa pendidikan spesialisasi di FK Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh. Sedangkan bagi pihak FK
Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh mendapat dukungan dalam percepatan proses pendidikan dokter dan dokter spesialis.
Sementara itu Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf memberikan apresiasi terhadap FK Unsyiah yang telah mempercayakan RSUD Dr H Yuliddin Away Tapaktuan menjadi bagian dari jejaring pendidikan dokter FK Unsyiah/RSUDZA Banda Aceh.
Menurut Husin, fasilitas RSU Dr Yuliddin Away telah memadai dan akan terus dilengkapi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada. “Karenanya, dengan penandatangan kerjasama ini, RSU YA memperoleh penempatan calon tenaga dokter dan dokter spesialis, maka hal ini akan dapat memenuhi kebutuhan standar pelayanan kesehatan seperti yang diharapkan masyarakat Aceh Selatan khususnya,” jelasnya.(cia)

Sabtu, 28 Januari 2012

KM Trumon Terbengkalai

Tapaktuan | Harian Aceh – Kapal Motor (KM) Trumon bantuan Pemerintah Aceh melalui dana BRR tahun 2007, kini terbengkalai di Pelabuhan penyeberangan ferry Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan dengan kondisi rusak akibat karam beberapa waktu lalu.
KM Trumon terdampar di Pelabuhan Penyebrangan
KM Trumon terdampar di Pelabuhan Penyebrangan Kapal Ferry Labuhanhaji dalam keadaan rusak berat. Foto diambil Minggu lalu.(Harian Aceh | Heriansyah)
Kapal dengan harga satu miliyar lebih itu, belum memberikan manfaat apa-apa bagi masyarakat setempat. Sebaliknya membuat resah nelayan di lokasi tambat boat nelayan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pasar lama Labuhanhaji. Selain merusak pemandangan, kapal yang telah parkir tahunan di PPI itu menghambat boat nelayan yang akan bersandar untuk bongkar hasil tangkapan.
Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Kominfo Kabupaten Aceh Selatan, Drs Tio Achriyat menjelaskan program pembuatan kapal itu semasa dirinya belum menjadi kepala dinas. “KM Trumon dengan bukaan 2,7 dan panjang 13 meter tersebut, sedianya diperuntukkan sebagai sarana transportasi masyarakat dari dan ke kedai Trumon –Bulohseuma yang pada waktu itu belum ada kapal khusus angkut barang dan penumpang,” jelasnya.
Namun menurutnya, kapal tersebut tidak dapat dioperasikan sesuai peruntukan sebab lambung kapal sangat lancip, sehingga tidak dapat memasuki muara Bulohseuma dan muara Keude Trumon yang relatif dangkal.
Karenanya, KM Trumon akan dialih fungsi menjadi kapal pengawal laut karena memiliki kecepatan 12 knot/jam. Tetapi karena biaya operasional tidak tersedia maka kapal yang ditambat di PPI labuhanhaji, akhirnya bocor kemudian karam.
“Karamnya kapal tersebut membuktikan bahwa bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal kurang baik dan kapasitas kekuatan mesin tidak sebanding dengan daya tahan bodi kapal yang mengakibatkan timbulnya getaran yang sangat tinggi ketika belayar,” lanjutnya.
Apalagi, lanjut Tio biaya untuk perawatan kapal itu selama diparkir tidak memadai. Kendatipun demikian, mesin KM Trumon bermerk Volvo itu, kini diamankan di kantor Dishubtelkominfo. Tio hanya tersenyum saat ditanya apakah KM Trumon korban program asal.
Sementara itu, Zasrial, 41 warga Tapaktuan mengatakan jika KM Trumon dalam kondisi baik, pasti dapat dimanfaatkan untuk penyeberangan orang dan barang dari Labuhanhaji ke Sinabang mengisi kekosongan kapal ferry.(cia)

Siswa SDN 09 Tapaktuan Ikuti Simulasi Gempa

Tapaktuan | Harian Aceh – Ratusan siswa SDN 09 Tapaktuan berebutan turun dari lantai II gedung sekolah itu guna mencari tempat aman saat simulasi gempa, Jumat (27/1). Beberapa siswa sekolah mengalami “luka” serius.
Gempa
Murid SDN 09 Tapaktuan berkumpul di halaman sekolah di dampingi para guru saat simulasi gempa dan tsunami, Jumat (27/1).(Harian Aceh | Heriansyah)
Para siswa kelas II hingga kelas VI disekolah itu kemudian berkumpul di tempat yang lapang dan didampingi para guru untuk menenangkan situasi. Rekan mereka yang “luka” mendapat pertolongan dari tim medis bentukan sekolah.
Tiba-tiba serine pertanda Tsunami berbunyi dan para siswa yang tadi telah berkumpul, berhamburan dan berebut mencari tempat yang tinggi dan kembali menaiki tangga sekolah sambil berteriak histeris.
Kisah tersebut merupakan puncak acara implementasi dari kegiatan sebelumnya, yaitu pemberian materi mengenai pengurangan risiko bencana gempa dan tsunami kepada para guru, masyarakat yang diwakili komite sekolah agar memahami tupoksi bila terjadi bencana.
Muflizar Fasilisator Dinas Pendidikan Aceh menjelaskan, simulasi bencana ini guna melatih siswa siaga dan siap saat menghadapi bencana alam, terutama gempa bumi, sekaligus memberi bekal bagi anak-anak, agar mereka tidak takut atau cemas saat menghadapi bencana alam.(cia)

Logo Baru Tapaktuan


Jumat, 20 Januari 2012

PA Resmi Mendaftar Pemilukada Gubernur

PA Resmi Mendaftar Pemilukada Gubernur

Hayatullah Zuboidi | The Globe Journal | Jum`at, 20 Januari 2012
Banda Aceh - Sekitar pukul 14.35 WIB, pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Partai Aceh (PA) Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf sampai di KIP Aceh Banda Aceh. Keduanya mengenakan pakaian adat Aceh dan dibawa dengan mobil Zeep merah atap terbuka di antar oleh konvoi ratusan mobil mewah. Setiap mobil terpasang atribut partai Aceh, dimana para penumpang didalamnya riuh bersorak "hidup Partai Aceh"

Ketika pasangan ini sampai, mereka langsung disuguhi dengan adat pesijuek. Para simpatisan PA antusias membaca selawat badar saat pasangan itu tiba depan kantor KIP Aceh. Zaini-Muzakir diantar oleh petinggi PA seluruh Aceh, seperti Darwis Jeunib, Abdullah Saleh, Adnan Beuransyah, Jubir PA, Fakhrurrazi dan panglima sagoe lainnya.

Kepolisian pun terlihat memperketat keamanan terhadap rombongan tersebut. Usai peusijuk mereka langsung memasuki kantor KIP untuk menyerahkan berkas pendaftaran ke KIP aceh.

Semua Komisioner KIP Aceh turut menyambut rombongan PA dan jadinya Kantor KIP Aceh orang-orang terlihat berdesak-desakan.

PA Mendaftar Karena Patuh Putusan MK

PA Mendaftar Karena Patuh Putusan MK

Hayatullah Zuboidi | The Globe Journal | Jum`at, 20 Januari 2012
 Banda Aceh - Akhirnya Partai Aceh mendaftar juga. Setelah tahapan-tahapan yang diatur oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh yang lalu mereka tolak karena dianggap tidak sesuai UUPA. Namun kali ini menurut PA, aturan-atuan tersebut tidak bertentangan lagi dengan UUPA padahal kenyataannya independen masih ada didalam peraturan yang baru ini.

“Soal dasar hukum memang sudah tepat, karena apapun yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) harus dilaksanakan,”kata calon gubernur Aceh, Dr. Zaini Abdullah saat konferensi pers usai mendaftar di Media Center KIP Aceh, Jumat (20/1).

Menurut Zaini meskipun dalam Pemilukada Aceh harus dijalankan berdasarkan qanun karena itu diatur dalam UUPA, tetapi demi perdamaian Aceh pihaknya menjalankan apa yang diputuskan MK, meskipun ada independen didalam aturannya.

Zaini menjalaskan Partai Aceh adalah partai yang dari semula memperjuangkan untuk kepentingan rakyat Aceh. “Dalam hal-hal ketentuan yang perlu diambil, demi untuk melanjutkan perdamaian Aceh, perdamaian yang telah kita capai, melaui perjanjian MoU Helsinki dan selanjutnya butir-butir dari pada Mou Helsinki itu dijabarkan ke dalam UU nomor 11, UUPA,”imbuh Zaini.

Ditanya masalah bagaimana kalau masyarakat menilai bahwa PA tidak konsisten dengan keputusannya tidak mau mendaftar karena ada independen didalamnya. Menurut calon wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang mendampingi Zaini saat itu mengatakan, meskipun tidak dijelaskan pihaknya menyimpulkan bahwa itu keputusan mereka untuk maju dalam Pemilukada Aceh.

“Kita masuk dalam pesta demokrasi bahwa kami juga bertanggung jawab dalam menjaga perdamaian Aceh ini,”ungkap pria yang akrab disapa Mualem itu. Kemudian ditanya komitmen mereka jika tidak terpilih nantinya, Mualem dan Zaini seraya mengatakan bahwa itu terserah kepada Allah, dan terserah kepada rakyat.

”Kami maju ini masalah terpilih dan tidak terpilih itu hanya Allah yang menentukan,” imbuh Zaini lagi.